
Woman in Tech Leadership | Bukan Sekadar Kuota, Tapi Kebutuhan Bisnis Modern
Ketika dunia terus bergerak menuju era teknologi yang serba cepat dan disruptif, satu hal menjadi semakin jelas: kepemimpinan yang inklusif bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan strategis. Sayangnya, di tengah kemajuan teknologi dan transformasi digital, perempuan masih menghadapi tantangan besar untuk bisa duduk di kursi kepemimpinan, terutama di sektor teknologi yang masih didominasi laki-laki.
Namun, realita ini sedang berubah. Banyak perusahaan mulai sadar bahwa memasukkan lebih banyak perempuan dalam posisi strategis bukanlah tentang memenuhi kuota, tetapi tentang membangun organisasi yang lebih kuat, inovatif, dan adaptif terhadap masa depan.
Fakta: Ketimpangan yang Masih Nyata
Meskipun dunia teknologi menjanjikan banyak peluang, dikutip dari strongdm.com data menunjukkan bahwa:
- Kurang dari 30% tenaga kerja di sektor teknologi adalah perempuan.
- Lebih sedikit lagi yang menduduki posisi kepemimpinan seperti CTO, VP of Engineering, atau CEO.
- Perempuan di industri ini sering menghadapi bias tidak sadar, kurangnya dukungan struktural, dan minimnya role model.
Masalah ini bukan sekadar angka. Ketimpangan ini berpengaruh langsung pada keputusan strategis, desain produk, dan budaya kerja yang seringkali tidak merepresentasikan kebutuhan atau perspektif separuh populasi dunia.

Mengapa Kepemimpinan Perempuan Penting di Industri Teknologi?
1. Beragam Perspektif = Inovasi Lebih Besar
Teknologi bukan hanya tentang logika dan kode, tetapi juga tentang manusia yang menggunakannya. Perempuan membawa sudut pandang berbeda dalam memecahkan masalah, membangun user experience, dan mengambil keputusan berbasis empati.
“Perusahaan dengan kepemimpinan yang beragam gender memiliki performa keuangan yang lebih baik hingga 25%,” — McKinsey & Company
2. Produk Lebih Inklusif dan Relevan
Kehadiran perempuan dalam tim pengembangan dan pengambilan keputusan membantu mencegah bias dalam teknologi. Misalnya, fitur keamanan digital, pengenalan wajah, atau algoritma pencarian bisa menjadi lebih adil dan akurat ketika timnya beragam.
3. Meningkatkan Reputasi dan Daya Saing Perusahaan
Generasi Z dan milenial sangat peduli pada nilai keadilan sosial. Perusahaan dengan komitmen nyata terhadap kesetaraan gender lebih menarik bagi talenta-talenta terbaik masa kini.
Bukan Sekadar Kuota: Tantangan yang Harus Diatasi
Melibatkan lebih banyak perempuan dalam kepemimpinan bukan soal “menyamaratakan angka”, tetapi membongkar sistem yang tidak adil dan membangun jalur pertumbuhan yang benar-benar setara. Beberapa tantangan yang masih terjadi:
- Budaya kerja maskulin yang seringkali tidak ramah terhadap perempuan.
- Kurangnya mentoring dan sponsorship untuk mendukung perempuan naik ke posisi strategis.
- Double burden: tuntutan untuk sukses di pekerjaan sambil tetap memikul beban tanggung jawab domestik.
Figur Perempuan Inspiratif di Dunia Teknologi
Ginni Rometty — Former CEO, IBM
Ginni Rometty menjadi perempuan pertama yang memimpin IBM selama delapan tahun (2012–2020). Di bawah kepemimpinannya, IBM bertransformasi dari perusahaan perangkat keras menjadi perusahaan berbasis cloud dan AI.

“The most important thing for any of us to be able to do is to continuously learn. If you want to change the world, change yourself first.”
-Ginni Rometty
Rometty juga sangat vokal dalam mempromosikan pendidikan STEM untuk perempuan dan kelompok kurang terwakili, melalui inisiatif seperti P-TECH.
Solusi dan Aksi Nyata
Agar kepemimpinan perempuan di bidang teknologi tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan perlu mengambil langkah nyata seperti:
- Membuka Jalur Karier yang Inklusif: Bangun sistem promosi yang transparan dan adil. Pastikan evaluasi performa tidak bias terhadap gender.
- Mentoring dan Sponsorship: Bukan hanya melatih, tapi juga mendukung secara aktif agar perempuan siap dan percaya diri mengambil peran pemimpin.
- Fleksibilitas Kerja: Jam kerja fleksibel, kebijakan parental leave yang adil, dan dukungan work-life balance sangat krusial untuk mempertahankan talenta perempuan.
- Kepemimpinan Berbasis Nilai: Pemimpin puncak harus menjadi contoh nyata dalam mendorong kesetaraan gender, bukan hanya mempublikasikan komitmen tanpa tindakan.
Kepemimpinan Perempuan Adalah Masa Depan Industri Teknologi
Inovasi teknologi bukan hanya soal menciptakan hal baru, tapi juga menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. Memastikan perempuan terlibat dalam kepemimpinan adalah bagian penting dari transformasi tersebut.
Bukan karena kita “harus” melibatkan perempuan, tetapi karena dunia teknologi akan kehilangan potensinya tanpa mereka. Kepemimpinan perempuan bukan sekadar memenuhi kuota itu adalah kebutuhan bisnis, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan masa depan.